Sabtu, 05 Maret 2016

Makhluk bernama "Pembangunan"

Pengertian pembangunan

 suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.

Adapun Tujuan Pembangunan terbagi atas 2 bagian, yaitu :
  1. Tujuan Umum Pembangun adalah suatu proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik  atau masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan.
  2. Tujuan Khusus Pembangunan ialah tujuan jangka pendek, pada tujuan jangka pendek biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu. 

Ukuran / indeks keberhasilan pembangunan 


Ukuran keberhasilan pembangunan idealnya harus ditentukan berdasarkan dimensi pembangunan, yakni tergantung kepada fokus dan orientasi pembangunan yang dilaksanakan dan dimensi mana yang lebih menjadi perhatian bersama bagi:
(1) Pengambil keputusan (Decision maker)
(2) Perencana (planner) sebagai perencana dan perancang (berbagai aktifitas pembangunan, tujuan dan targetnya serta pelaksanaannya),
(3) Pelaksana pembangunan itu sendiri sebagai pihak yang menjalankan atau sering disebut juga sebagai agen pembangunan,
(4) Masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan.
Dimensi yang menjadi perhatian ini kemudian diberikan indikator. Indikator-indikator dari berbagai dimensi pembangunan inilah yang kemudian dijadikan tolok ukur atau ukuran keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Sedangkan pandangan lain mengatakan bahwa pembangunan adalah suatu konsep yang kompleks, multi faset sehingga tidak sekadar diukur dari tingkat pendapatan dan karenanya diukur dari berbagai standar berbeda. Di sini, pembangunan dinilai memiliki tujuan (goal) yang beragam seperti:
a) kesetaraan peluang;
b) meningkatkan pendapatan dan standar hidup
c) pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan
d) politik demokrasi dan partisipasi luas
e)peran yang lebih luas bagi kaum perempuan, minoritas dan semua kelas sosial dalam ruang ekonomi, politik, dan sosial
f)meningkatnya peluang untuk pendidikan dan perbaikan individu tanpa memandang kelas, ras, etnisitas, agama, atau gender
g) perluasan ketersediaan kesehtan.
h)ingkungan yang bersih dan sehat
i)  pengelolaan sektor publik secara lebih efisien, kompeten, transparan, dan adil
j)  derajat kompetisi yang adil dalam sektor privat, dan sebagainya.

Efek Pembangunan

Meningkatkan kesejahteraan maupun dapat menurunkan
pemberdayaan dan penurunan sumber daya alam maupun ekosistem
percepatan dan perlambatan siklus yang ada
peningkatan maupun penurunan kualitas SDM

Cara mengatasi Dampak pembangunan  
mengumpullkan informasi dari hasil negatif suatu pembangunan 
menghentikan proses pembangunan yang memiliki kajian negatif
merubah proses pembangunan yang dianggap lebih positif

Laporan Kunjungan kelompok Embun Pagi

Abstrak


Pembangunan didaerah Solo masih kurang merata terbukti dari masih banyaknya bangunan-bangunan liar yang berdiri ditanah yang seharusnya tidak ditempati. Mulai dari daerah sekitar aliran sungai, daerah sekitar perlintasan kereta api dan lain sebagainya. Mengingat keberadaan bangunan tersebut dapat mengganggu fungsi dari bangunan aslinya serta dapat membahayakan mereka yang tinggal disana, untuk itu kelompok kami memilih tempat yang kami rasa cocok untuk mengkaji hal tersebut yaitu di sekitar perlintasan kereta api Sumber Nayu Solo.


Observasi

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan tujuan langsung ke lapangan dan mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung selama penelitian. Dalam penelitian ini, kelompok kami mengamati kegiatan yang dilakukan warga yang tinggal disekitar rel Kereta Api Joglo Nusukan Solo. Dan meminta beberapa narasumberatau subjek penelitian untuk menjawab pertanyaan dari kelompok kami.


Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian yang dilakukan kelompok kami dalam membuat
   tugas mata kuliah Teori Pembangunan ini adalah:
   Tempat   : Bangunan Liar sekitar rel Kereta Api Joglo Nusukan
                       Solo
   Alamat    : Sumber Nayu RT.08/RW.12, Kadipiro,
                     Banjarsari, Surakarta
2. Waktu penelitian
    kelompok kami mengadakan penelitian ini pada hari Kamis tanggal
    25 Februari 2016


Beberapa pertanyaan yang kami ajukan antara lain:
  1. Apakah responden mengetahui tentang bangunan yang mereka tempati
  2. Apakah responden juga mengetahui kalau sewaktu-waktu mereka bisa digusur bahkan tanpa diberikan uang ganti karena menempati tanah milik PT KAI
  3. Apakah responden tahu bahaya tinggal dibangunan liar dekat perlintasan kereta api yang bahkan tanpa adanya palang pintu kereta api
  4. Apa yang membuat responden tetap bertahan tinggal dibangunan liar tersebut
  5. Apa responden juga membayar seperti layaknya warga yang tinggal ditempat yang seharusnya 

Berikut merupakan data dari narasumber beserta jawaban dari masing-masing narasumber:
  1. Ibu Sukiyem
  2. Ibu Sri Satinah
                Pada pertanyaan pertama, kedua responden sama-sama mengetahui tentang bangunan yang mereka dirikan merupakan bangunan liar milik PT KAI yang seharusnya tidak mereka tempati untuk mendirikan rumah/tempat tinggal.
                Pada pertanyaan kedua, ibu Sukiyem menjawab bahwa beliau tahu jika suatu waktu mereka bisa saja digusur tapi ibu sukiyem yakin bahwa mereka akan diberikan uang ganti atas bangunan yang telah mereka tempati selama ini. Sedangkan ibu Sri Satinah juga tahu kalau mereka bisa digusur kapanpun beliau yakin akan mendapatkan ganti rugi entah itu dari pihak PT KAI atau dari pemerintah. Karena beliau selama ini juga sudah membayar pajak tiap tahunnya.


Pada pertanyaan ketiga, kedua responden kami sama-sama tahu bahaya dari tinggal disekitar perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Namun ibu Sukiyem tidak terlalu khawatir karena beliau menganggap anak-anak beliau sudah sadar akan bahaya disekitar perlintasan kereta api. Sedangkan ibu Sri Satinah sangat khawatir jika anaknya bermain dibelakang rumah(tepat di rel kereta api) karena sering melihat ditelevisi tentang adanya anak yang meninggal tertabrak kereta api.
                Pada pertanyaan keempat, kedua responden sama-sama menjawab bahwa mereka tetap bertahan tinggal disekitar perlintasan kereta api dan mendirikan bangunan liar karena mereka tidak mempunyai pilihan lain. Jika mereka pergi dari sana mereka tidak tahu harus tinggal dimana lagi. Mereka juga tidak punya cukup uang untuk menyewa rumah.
                Pada pertanyaan terakhir, kedua responden sama-sama menjawab bahwa mereka juga membayar tinggal disana. Bahkan mereka juga membayar Pajak, padahal mereka tidak mempunyai Sertifikat Tanah. Hanya saja biaya yang mereka keluarkan untuk membayar Pajak yang pada awalnya 5.000 rupiah. Kini menjadi 20.000 rupiah.


                Kesimpulan yang bisa kami ambil dari wawancara tersebut adalah mereka yang tinggal disekitar perlintasan kereta api sebenarnya juga tidak ingin berada disana, hanya saja karena faktor ekonomi yang menyebabkan mereka tidak bisa menyewa rumah yang lebih layak dan akhirnya membuat mereka mendirikan rumah disekitar perlintasan kereta api. Mereka juga tahu konsekuensi dari tinggal di tanah yang seharusnya tidak mereka tempati, tapi mereka juga berharap bisa direlokasi ditempat yang lebih layak dengan harga sewa yang murah. Anehnya disini, mereka juga membayar Pajak sedangkan mereka tidak memiliki surat tanah. Lantas uang tersebut lari kemana?
Seharusnya pemerintah juga memikirkan nasib mereka yang tinggal di sekitar rel kereta api dengan mendirikan sebuah rusun untuk menggantikan tempat tinggal mereka. 


Berikut adalah keadaan di lokasi













Goresan pendek tentang mirisnya kehidupan dibantaran rel

Hello! Guys! Gimana kabar kalian? Pasti baik-baik aja kan?
Ini Goresan pertama kita di Blog ini. berhubung kita masih newbie jadi mohon dimaklumi kalau blog kita masih belepotan hihi.. maaf yaaa~~~
Anywayyy, kita mau sedikit berbagi tentang pengalaman kita ketika mendapat tugas untuk melihat bagimana sih pemerintah kota Solo mengembangkan kota ditengah masa yang semakin majemuk.
Penasaran kan?! baca postingan kita berikutnya ya!

Created by:
Fanuel Yuda Saptera (14430001)
Erika Dwi Agustina (14430021)
Dimas Whilma Prasetya (14430032)
Adelia Della Ayu F. (14430034)